Sabtu, 09 April 2011

bab8, Manusia dan pandangan Hidup (II)


II         Manusia dan Pandangan Hidup
Kebajikan atau kebaikan merupakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Menurut kodratnya, manusia itu baik, makhluk yang bermoral yang berbuat baik atas dorongan suara hatinya.Dalam melihat suatu kebajikan bisa dilihat dari beberapa sisi, diantaranya manusia sebgai makhluk pribadi, manusia sebagai makhluk social, dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Manusia sebagai makhluk pribadi dapat menentukan sendiri apa yang terbaik dan terburuk untuk dirinya. Baik buruknya dapat ditentukan oleh suara hati, semacam bisikan didalam hati untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan  atau tingkah laku. Jadi suara hati bisa dijadikan hakim untuk dirinya sendiri.Manusia merupakan makhluk social yang hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai. Namun dapat pula sebaliknya, bisa saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk Tuhan harus mendengarkan suara hati Tuhan yang biasanya disebut sebagai petunjuk atau hidayah. Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan suara hati perbuatan yang bernilai baik dan mengelakkan perbuatan yang bernilai buruk. Semua ini terukur dalam hukum serta norma agama.
Dalam tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh hal-hal yang diantaranya pembawaan yaitu yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan yang merupakan  diturunkan oleh orang tua, istilah lain nya biasa disebut hereditas. Lalu ditentukan oleh lingkungan yaitu yang membentuk jiwa seseorang, biasanya meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat. Kemudian juga ditentukan oleh pengalaman, yaitu baik pengalaman pahit yang sifatnya negative maupun pengalaman manis yang sifatnya positif, keduanya memberikan suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum mengambil tindakan.
Ada pepatah yang mengatakan, ukirlah kebaikan yang telah kau buat pada padang pasir. Pepatah ini berarti bahwa jika kita melakukan suatu keikan hendaknya jangan diperhitungkan, anggaplah itu suatu hal yang dapat menolong seseorang yang membutuhkan tanpa harus mengungkit kebaikan itu kembali, karena itu sama saja dengan sifat ria dan tidak ikhlas atas perbuatan yang telah kita lakukan.Contohnya, ada seorang tetangga yang sedang membutuhkan bantuan. Anak tetangga tersebut sedang sakit dan perlu dibawa kerumah sakit sedangkan waktu sudah cukup malam dan ia tidak mempunyai kendaraan untuk ke rumah sakit. Lalu ia meminta bantuan kita untuk meminjam kendaraan  agar dapat mengantarkan anaknya kerumah sakit. Hendaknya sikap kita membantu mereka dengan meminjamkan kendaraan untuk mengantarkan anak mereka ke rumah sakit dan bila kita mampu sebaiknya  menyumbang untuk biaya berobat ke rumah sakit. Setidaknya itu dapat membantu mereka.
 Opini
Menurut saya kebaikan adalah hal yang seharusnya ada disaat ini. Meski hanya dalam suatu perhatian saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar