Minggu, 30 Oktober 2011

Organisasi, Tugas 4


Nama              :  Edwina Carolin Pietersz
Kelas               :  2 KA 27
NPM                :  12110254

Organisasi

Tipe, Macam, dan Bentuk Organisasi
1.      Tipe Organisasi
1. Piramida mendatar (flat)‏ adalah type sebuah organisasi yang tingkat hirarki kewenangannya sedikit, dari pegawai juga harus banyak dan harus dapat dikendalikan agar tidak terlepas control, sebaliknya dari segi kepemimpinannya sedikit karena jabatan itu relative kecil.
2. Piramida Terbalik ialah sebuah type organisasi yang berbalik dengan piramida mendatar (flat) pengertian disini jumlah pemimpin yang lebih banyak dibandingkan dari jumlah pekerjanya. contoh type organisasi ini seperti organisasi/lembaga penelitian atau lembaga pendidikan.
3. Type Organisasi Kerucut adalah sebuah organisasi yang mempunyai hirarki/kewenangan  yang banyak, rentangnya ruang kendali yang sempit, terkadang pelimpahan tanggung jawab pemimpin tingkat atas, di lakukan sampai pemimpin tingkat bawah atau tingkat rendah, tetapi jarak antara pemimpin tingkat atas dan tingkat bawah sangatlah jauh, sehingga bagi kalangan pemimpin tingkat bawah untuk mendapatkan informasi jabatan cukuplah besar.

2.      Macam – Macam Organisasi berdasarkan Tujuan
1. Organisasi Niaga
Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan
Macam-macam Organisasi Niaga
1. Perseroan Terbatas (PT)‏
2. Perseroan Komanditer (CV)‏
3. Firma (FA)‏
4. Koperasi
5. Join Ventura
6. Trus
7. Kontel
8. Holding Company
2. Organisasi Sosial
Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
a. Jalur Keagamaan
b. Jalur Profesi
c. Jalur Kepemudaan
d. Jalur Kemahasiswaan
e. Jalur Kepartaian & Kekaryaan
             3. Organisasi Regional dan Organisasi Internasional
-          Organisasi RegionalOrganisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tetentu saja.
-          Organisasi Internasional
Organisasi Internasional adalah organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
Macam-macam organisasi internasional :
1. UN = United Nation = PBB (1945)
2. UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children’s Fund.
3. UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November 1945)
4. UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006)
5. UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember 1950)
6. UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember 1977)
7. UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh 11 negara)
8. WHO = World Health Organization (7 April 1948)
9. IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara)
10. NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949)

3.      Bentuk Organisasi
1. Ditinjau dari Jumlah Pucuk Pimpinan :
a) Bentuk organisasi tunggal adalah organisasi yang kekuasaan pemimpinnya di pegang oleh satu orang. contohnya seperti : Presiden, RT, RW, Gubernur, dll.
 b) Bentuk organisasi jamak adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di tangan beberapa orang sebagai satu kesatuan. Sebutan jabatan yang digunakan antara lain Presidium, Direksi, Direktorium, Dewan, Majelis.
             2. Ditinjau dari Saluran Wewenang:
a) Bentuk organisasi jalur adalah organisasi yang wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan.
b) Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya. Pimpinan ditiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana selama berhubungan dengan bidangnya.
c) Bentuk organisasi jalur dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan, dan di bawah pimpinan atau pimpinan satuan organisasi yang memerlukan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang keahlian tertentu.
d) Bentuk organisasi fungsional dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja dapat memerintah semua pelaksana, dan di bawah pimpinan atau pimpinan satuan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang keahlian tertentu.
e) Bentuk organisasi fungsional dan jalur adalah organisasi yang wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintah kepada semua pelaksana selama berhubungan dengan bidangnya, dan tiap-tiap satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja.
f) Bentuk organisasi jalur, fungsional dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana selama berhubungan dengan bidangnya, dan tiap-tiap satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja; dan di bawah pimpinan atau pimpinan bidang diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.

Contoh Struktur dan Bagan Organisasi
STRUKTUR DAN SKEMA ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun akan ikut membaik.
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)

Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”



Bagan diatas adalah salah satu contoh Struktur Organisasi

Sumber :

 


Pembentukan Jati Diri, Penulisan 18


Nama              :  Edwina Carolin Pietersz
Kelas               :  2 KA 27
NPM                :  12110254

Pembentukan Jati Diri

ini adalah proses pembentukan diri remaja, suatu proses yang alamiah, yang seharusnya terjadi dan itu baik. Secara natural remaja mulai banyak mempertanyakan keputusan yang kita yakini dan itu adalah untuk membangun dirinya dengan melewati fase tertentu baik fase pembedaan maupun fase perbandingan.
Biasanya kita menggolongkan remaja pada usia sekitar 11-12 tahun hingga 20 tahun, ada yang menyebut usia 11-12 sebagai pra remaja, ada yang sudah memasukkan sebagai kategori remaja.

1. Ciri remaja:
1. Berbeda dengan anak-anak, dalam pegertian kemampuan berpikirnya jauh lebih abstrak dibandingkan pada masa kanak-kanak yang sangat konkret.
2. Berteman juga merupakan ciri yang khas pasa masa remaja, di mana sebelumnya remaja menggantungkan konsep dirinya pada anggapan yang diberikan orang tua sedangkan pada masa remaja sangat menggantungnya konsep dirinya pada penilaian yang diberikan oleh teman-temannya. Sehingga kita melihat pada masa remaja mereka lebih mementingkan teman daripada orangtua.

2. Dalam pembentukan jati dirinya, remaja harus melalui sekurang-kurangnya dua fase:

Yang pertama fase pembedaan.
             Artinya remaja mulai melihat dirinya berbeda dari orang tuanya, tidak mau dilihat terlalu sama dengan orang tua. Selain membedakan diri dengan orang tua, remaja juga mencoba membedakan diri dengan teman-temannya. Remaja melihat dirinya itu istimewa atau melihat dirinya itu unik. Pembentukan jati diri harus dilandasi dengan fondasi yang pertama ini yaitu keunikannya atau keistimewaannya.

Yang kedua adalah fase perbandingan.
           Perbandingan maksudnya, dia menyoroti dirinya dari segi persamaannya dengan orang lain, sebab dia akhirnya menyadari bahwa tidak terlalu banyak hal yang membedakan dirinya dari orang lain. Kalau fase pertama berhasil dilewati dan dia berhasil membedakan dirinya, mengakui keunikannya, dia akan bisa menemukan siapa dia berdasarkan keistimewaan atau keunikannya. Namun harus disertai dengan fase berikutnya yakni dia bisa mengakui keterbatasannya atau kekurangannya dan mampu menerima dirinya meskipun dia melihat kekurangan pada dirinya itu. Keduanya ini menjadi suatu keseimbangan, keseimbangan yang akan membuat dirinya sebagai diri yang utuh, dan inilah jati diri yang sehat.

Dalam menghadapi remaja melalui proses yang berat seperti itu, orang tua harus berperan dengan bijaksana.
1. Kita harus memahami apa yang sedang dilewati oleh remaja. Misalkan remaja mulai memberontak, jangan lekas-lekas kita mau menggilasnya, melarangnya, makin mengencangkan genggaman kita pada dia, itu makin merusakkan si remaja. Makin membuat si remaja itu tertekan dan ciut. Jadi orang tua harus menerima fakta bahwa remaja akan mulai melawan mereka, mempertanyakan, memberontak dan kalau kita bisa sesuaikan justru merupakan hal yang sehat bagi si remaja, menjadikan dia sebagai seorang yang dewasa.
2. Bimbingan rohani harus kita berikan pada mereka. Yang penting adalah anak-anak remaja perlu tahu bahwa dia bertanggung jawab langsung kepada Tuhan.
Masa remaja masa yang bisa berpotensi menimbulkan kecemasan karena remaja mulai memikirkan masa depan, mulai memikirkan hal-hal yang biasanya mereka yakini. Ditandai dengan banyak pergumulan, pergolakan, kecemasan, pertanyaan, dan kekhawatiran. Kita bisa menegaskan terus-menerus kepada anak remaja, bahwa tugas utamanya adalah mencari kerajaan Tuhan dan kebenarannya, maka semua yang mereka khawatirkan, pikirkan nanti akan Tuhan atur dan akan Tuhan jawab. Jadi penting sekali bagi orang tua membimbing anak remaja untuk mulai menyerahkan hidupnya kepada Tuhan di mana kecemasan dan kekhawatiran adalah bagian dari hidup ini.


Sumber :  http://telaga.org/audio/pembentukan_jati_diri

Pembentukan Kepribadian (penulisan 17)


Nama              :  Edwina Carolin Pietersz
Kelas               :  2 KA 27
NPM                :  12110254

Pembentuk Kepribadian

Kepribadian merupakan keseluruhan cara seseorang, di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Berbagai penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan perilaku individu seseorang. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian. Sifat kepribadian menjadi suatu hal yang mendapat perhatian cukup besar karena para peneliti telah lama meyakini bahwa sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier.

1. Teori Kepribadian Tsikodinamika
Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.

a.Teori Freud
Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.

b.Teori Jung
Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat Freud dan anggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran individual, manusia memiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan universal, simbol-simbol, gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai arketipe.

2. Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian

Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian :
a. Faktor keturunan
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan kepribadian seseorang. Beberapa factor biologis yang penting seperti system syaraf, watak, seksual dan kelainan biologis, seperti penyakit-penyakit tertentu.

b. Faktor lingkungan fisik (geografis)
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam, Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda pada masing-masing masyarakat.

c. Faktor lingkungan social
1) Faktor keluarga, dimulai sejak bayi yaitu berhubungan dengan orangtua dan saudaranya
2) Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Suatu warna yang harus ditegaskan dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.

d. Faktor kebudayaan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai, pegunungang, kebudayaan petani, kebudayaan kota.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943467-faktor-faktor-pembentuk-kepribadian/#ixzz1cGQO9ziq

Pembentukan Karakter, (Penulisan 16)


Nama              :  Edwina Carolin Pietersz
Kelas               :  2 KA 27
NPM                :  12110254

PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER

A. PENGERTIAN KARAKTER
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.

B. MEKANISME PEMBENTUKAN KARAKTER
1. Unsur dalam Pembentukan Karakter
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian serius.
Tentang pikiran, Joseph Murphy mengatakan bahwa di dalam diri manusia terdapat satu pikiran yang memiliki ciri yang berbeda. Untuk membedakan ciri tersebut, maka istilahnya dinamakan dengan pikiran sadar (conscious mind) atau pikiran objektif dan pikiran bawah sadar (subconscious mind) atau pikiran subjektif. Penjelasan Adi W. Gunawan mengenai fungsi dari pikiran sadar dan bawah sadar menarik untuk dikutip.
Pikiran sadar yang secara fisik terletak di bagian korteks otak bersifat logis dan analisis dengan memiliki pengaruh sebesar 12 % dari kemampuan otak. Sedangkan pikiran bawah sadar secara fisik terletak di medulla oblongata yang sudah terbentuk ketika masih di dalam kandungan. Karena itu, ketika bayi yang dilahirkan menangis, bayi tersebut akan tenang di dekapan ibunya karena dia sudah merasa tidak asing lagi dengan detak jantung ibunya. Pikiran bawah sadar bersifat netral dan sugestif.
Untuk memahami cara kerja pikiran, kita perlu tahu bahwa pikiran sadar (conscious) adalah pikiran objektif yang berhubungan dengan objek luar dengan menggunakan panca indra sebagai media dan sifat pikiran sadar ini adalah menalar. Sedangkan pikiran bawah sadar (subsconscious) adalah pikiran subjektif yang berisi emosi serta memori, bersifat irasional, tidak menalar, dan tidak dapat membantah. Kerja pikiran bawah sadar menjadi sangat optimal ketika kerja pikiran sadar semakin minimal.
Pikiran sadar dan bawah sadar terus berinteraksi. Pikiran bawah sadar akan menjalankan apa yang telah dikesankan kepadanya melalui sistem kepercayaan yang lahir dari hasil kesimpulan nalar dari pikiran sadar terhadap objek luar yang diamatinya. Karena, pikiran bawah sadar akan terus mengikuti kesan dari pikiran sadar, maka pikiran sadar diibaratkan seperti nahkoda sedangkan pikiran bawah sadar diibaratkan seperti awak kapal yang siap menjalankan perintah, terlepas perintah itu benar atau salah. Di sini, pikiran sadar bisa berperan sebagai penjaga untuk melindungi pikiran bawah sadar dari pengaruh objek luar.
Kita ambil sebuah contoh. Jika media masa memberitakan bahwa Indonesia semakin terpuruk, maka berita ini dapat membuat seseorang merasa depresi karena setelah mendengar dan melihat berita tersebut, dia menalar berdasarkan kepercayaan yang dipegang seperti berikut ini, “Kalau Indonesia terpuruk, rakyat jadi terpuruk. Saya adalah rakyat Indonesia, jadi ketika Indonesia terpuruk, maka saya juga terpuruk.” Dari sini, kesan yang diperoleh dari hasil penalaran di pikiran sadar adalah kesan ketidakberdayaan yang berakibat kepada rasa putus asa. Akhirnya rasa ketidakberdayaan tersebut akan memunculkan perilaku destruktif, bahkan bisa mendorong kepada tindak kejahatan seperti pencurian dengan beralasan untuk bisa bertahan hidup. Namun, melalui pikiran sadar pula, kepercayaan tersebut dapat dirubah untuk memberikan kesan berbeda dengan menambahkan contoh kalimat berikut ini, “...tapi aku punya banyak relasi orang-orang kaya yang siap membantuku.” Nah, cara berpikir semacam ini akan memberikan kesan keberdayaan sehingga kesan ini dapat memberikan harapan dan mampu meningkatkan rasa percaya diri.
Dengan memahami cara kerja pikiran tersebut, kita memahami bahwa pengendalian pikiran menjadi sangat penting. Dengan kemampuan kita dalam mengendalikan pikiran ke arah kebaikan, kita akan mudah mendapatkan apa yang kita inginkan, yaitu kebahagiaan. Sebaliknya, jika pikiran kita lepas kendali sehingga terfokus kepada keburukan dan kejahatan, maka kita akan terus mendapatkan penderitaan-penderitaan, disadari maupun tidak.

2. PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER
            pembentukan karakter tadi didasari oleh hukum Aksi dan Reaksi atau hukum Stimulus dan Respon, bisa juga disebut sebagai hukum Rangsangan dan Respon. Kita bertindak seperti ini karena ada stimulus atau rangsangan dari luar diri kita. Itulah faktor yang membentuk jati diri kita.

3. KEBEBASAN, FAKTOR TERPENTING PERKEMBANGAN KARAKTER
           Janganlah takut terhadap mereka yang menguasai tubuhmu, namun tidak berkuasa atas jiwamu !” demikianlah kata salah seorang pemuka agama. Apa yang dapat kita pelajari dari kata-kata ini dan apa hubungannya dengan proses perkembangan karakter yang kita pelajari saat ini ?

Faktanya, diantara Rangsangan dan Respon tadi, ada satu faktor terpenting yang seringkali dilupakan oleh semua orang, ya benar ! Anda dan saya ! Yaitu faktor kebebasan untuk memilih. Faktor inilah yang membedakan Billy dan Sybil dengan John “Elephant Man” Merrick.
Dalam kebebasan untuk memilih inilah terdapat anugerah Allah yang menjadikan manusia unik. Selain kesadaran diri, kita memiliki imajinasi – kemampuan untuk menciptakan di dalam benak kita di luar ralitas saat ini -.
Kita mempunyai suara hati – kesadaran batin yang dalam tentang benar dan salah, tentang prinsip – prinsip yang mengatur perilaku kita, dan pengertian tentang tingkat di mana pikiran dan tindakan kita selaras dengan prinsip – prinsip tersebut -.
Dan kita memiliki kehendak bebas – kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri kita, bebas dari semua pengaruh lain -.
Bahkan binatang yang paling cerdas tidak mempunyai satupun anugerah ini. Dengan menggunakan metafora komputer, binatang diprogram oleh naluri dan/atau pelatihan. Binatang, dapat dilatih untuk bertanggungjawab, tetapi mereka tidak dapat mengambil tanggungjawab untuk pelatihan itu. Dengan kata lain, binatang tidak dapat mengaturnya. Binatang tidak dapat mengubah pembuatan programnya. Binatang bahkan tidak sadar akan pembuatan program tersebut.
Akan tetapi, karena anugerah maunsiawi kita, kita dapat menulis program baru untuk diri kita sendiri yang sepenuhnya terpisah dari naluri dan pelatihan kita. Itulah sebabnya kapasitas binatang relatif terbatas sedangkan kapasitas manusia tidak terbatas. Namun, jika kita hidup seperti binatang, hanya berdasarkan naluri dan pengkodisian serta kondisi kita, hanya menuruti ingatan masa lalu kita, kitapun menjadi terbatas.
Anugerah Allah ini mengangkat kita dari sekedar binatang berkaki dua. Sejauh mana kita melatih dan mengembangkan anugerah ini memberi kita kekuatan untuk memenuhi potensi manusia yang unik. Diantara rangsangan dan respon terdapat kekuatan kita yang paling besar – kebebasan untuk memilih.
Siapakah saya ? Bagaimana proses pembentukan karakter saya ? Apakah lingkungan sekitar kita adalah penyebab kepribadian saya saat ini ? Apakah DNA saya yang menyebabkan pola berpikir saya sekarang ini ? Benarkah trauma masa kecil sayalah yang membuat ketakutan saya untuk berdiri dan berbicara di depan orang banyak ? Jawabannya adalah BENAR ! Namun anda memiliki satu kekuatan untuk merubah proses pembentukan kepribadian anda, yaitu kebebasan untuk memilih tidak memberikan respon yang sama. Anda memiliki kehendak bebas yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan anda, faktor genetis anda, ataupun trauma masa kecil anda !


Sumber :  http://wapannuri.com/a.karakter/proses-pembentukan-karakter.html