Minggu, 16 Oktober 2011

Autobiografi PART 2, Tugas 3


Nama :  Edwina Carolin Pietersz
Kelas :  2 KA 27
NPM  :  12110254
PART II
Hari pertama saya bersekolah dan menjadi murid kelas 1 SD Kasih Ananda, saya pun dengan semangat bagun pagi – pagi dari tempat tidur saya, dan mempersiapakan segalanya. Setelah saya telah mempersiapkan segalanya dan setelah sarapan pagi, saya menunggu jemputan saya diteras rumah tante saya. Saat jemputan tiba, saya segera masuk kedalam mobil. Didalam mobil, kami pun saling berkenalan satu sama lain. Sesampainya kami disekolah, saya dan yang lainnya mulai mencari kelas kami masing – masing.
          Bel masukpun berbunyi dengan kencang, saat kami untuk masuk kekelas masing – masing dan mulai siap belajar. Didalam kelas kami berkenalan satu sama lai, agar kami saling tegur sapa dan saling mengenal satu sama lainnya. Pelajaran kami dimulai dan kami serius untuk mengikuti pelajaran, hingga saat bel pulang pun tiba.
          Setelah beberapa bulan saya bersekolah disana, sekarang saatnya untuk ujian kenaikan kelas. Setelah ujian selesai, kami menunggu pembagian rapot kenaikan kelas. Apakah saya dan teman – teman saya naik kelas semua ? saya berencana saat kenaikan kelas ini, saya akan pindah sekolah ditempat kedua orang tua saya. Karena saya tidak bisa jauh dari kedua orang tua saya, makanya saya memutuskan untuk tidak tinggal bersama tante saya lagi.

Perpindahan Sekolah Dasar Edwina
                Raport kenaikan kelas sudah saya terima dengan hasil yang baik, sekarang saya akan mengurus surat perpindahan sekolah saya. Agar saya bisa bersama dengan kedua orang tua saya, rasanya tidak enak sekali jauh dari orang tua.
          Saya memutuskan untuk bersekolah didaerah dekat rumah saya, yaitu di SDN Pejuang VII.lagi – lagi saya mendapatkan pengalaman baru dan teman baru di tempat saya bersekolah saat ini. Teman – teman saya menerima saya dengan baik, walaupun saya merupakan pindahan dari sekolh yang sebelumnya.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama 5 tahun saya bersekolah di SDN Pejuang VII. Seperti, saat pertama kalinya saya menjadi pemimpin upacara disekolah saya dan baru pertama kalinya perempuan yang memimpin upacara disekolah saya. Pengalaman lainnyan yang tak kalah menarik, saat saya mengikuti acara pramuka disekolah saya. Dimana kami harus menginap disekolah tanpa menggunakan tenda, hanya tidur dikelas dengan menggunakan tikar.
Setelah 6 tahun saya belajar di Sekolah Dasar, akhirnya saya bersyukur karena saya TAMAT SD. Dan saya bisa melanjutkan pendidkan saya ke jenjang selanjutnya, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sekolah Menengah keAtas (SMA)
        orang bilang “semasa SMA adalah masa yang paling indah”, seperti bayangan ku tentang SMA. Dimana kita mencari jati diri kita yang sebenarnya, dan kita akan menentukan cita – cita dan masa depan kita.
          SMAN 10 Bekasi, tempat saya melanjutkan pendidikan saya setelah SMP. Teman – teman yang saya miliki semakin bertambah banyak, dan pengalaman saya juga semakin banyak dan masih banyak juga yang belun saya ketahui tentang dunia saya saat ini.
          Saya masuk ke SMA Negeri di 10 dengan peringkat ke 12, dari 460 siswa/i. Saya sangat bangga sekali, khususnya kedua orang tua saya karena saya bisa diterima di SMA Negreri. Tapi, kesenangan saya bukan berhenti disini saja. Tetapi masih banyak lagi langkah selanjutnya yang harus saya hadapi, ketika saya duduk dibangku SMA.
          X.7 adalah kelas pertama saya, saat saya berada di bangku SMU. Teman – teman yang saya miliki sangat baik, dan care terhadap saya dan satu sama lain (tidak ada yang membeda – bedakan). Di kalas X.7 ini, saya mempunyai pengalaman mengikuti Theater dan Tari Saman untuk acara perpisahan kakak kelas kami yang sebentar lagi akan LULUS. Latihan demi latihan kami jalani dengan rutin (walaupun suka ngaret atau terlambat mulai latihannya), dan dengan penuh rasa senang hati. Karena disini saya mendapatkan pelajaran, bahwa untuk melakukan sesuatu perlu kekompakkan dan kerjasama yang baik dengan team.
          Saya bersyukur karena saya telah naik kelas dan saya masuk ke jurusan yang saya inginkan, yaitu IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) tetapi bukan bearti IPS itu tidak baik. Saya memilih jurusan IPA karena saya tertarik dengan Pengetahuan Alam, dan menurut saya jurusan IPA banyak pilihan untuk melanjutkan keperguruan tinggi nanti. Saya duduk di kelas XI IPA 2, dan dikelas saya ada anak baru juga pindahan dari Kalimantan. Teman saya yang pindahan ini, orangnya sangat baik, pintar, manis dan dia juga anak orang berada (lengkap sekali kehidupan yang dia punya). Disini juga, saya mendapatkan sahabat lagi yang tentunya sangat baik dan bisa dipercaya. Saya senang berada di kelas XI IPA 2.
          XII IPA 1, adalah kelas baru buat saya dan disini tanggung jawab saya semakin berat, karena akan menghadapi UAN. Dimana kami berjanji satu sama lain “kita masuk di sekolah ini bersama – sama, maka jangan sampai ada kami yang mengalami kegagalan”.
          Sebentar lagi kami akan mengikuti UAN. Waktu yang kami tunggu sejak lama pun tiba, dimana hari itu dan 4 atau 5 hari kedepan yang akan menentukan kehidupan kita selama 3 tahun kami bersekolah di SMA. Hari yang menakutkan itu telah selesai kami jalani, sekarang waktunya kami untuk berdoa dan menunggu hasil kelulusan. Hampir setengal bulan kai menunggunya, dan surat kelulusan pun diantarkan. Saya Bersyukur sekali karena saya LULUS SMA, dan nilai rata – rata yang saya peroleh adalah 8. Tetapi dibalik kesenangan itu, ada beberapa teman kami yang tidak lulus dan harus mengikuti ujian susulan.

Keputusan untukmelanjutkan ke Perguruan Tinggi
          Setelah saya LULUS SMA, saya mendaftarkan diri saya di Universitas Indonesia (UI). Tetapi, apa boleh buat setelah saya mendaftarkan diri saya dan mengikuti tes disana saya tidak berhasil masuk keUniversitas tersebut. Ada jalan lain yang Tuhan kehendaki buat saya, yaitu saya mendapatkan Beasiswa dari Unversitas Gunadarma, dan saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya di Universitas Gunadarma yang terkenal dengan Ilmu Komputernya. Lalu sayamendaftarkan diri saya di Universitas Gunadarama.
          Tidak ada rasa sesal yang saya terima, ketika saya tidak bisa masuk di Universitas Negeri Ternama. Karena disinilah saya mendapatkan ilmu sangat bagus dan baik menurut saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar