Minggu, 23 Oktober 2011

Budaya Papua Barat, Penulisan 13


Nama          :  Edwina Carolin Pietersz
Kelas          :  2 KA 27
NPM           :  12110254

Budaya Papua Barat Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Barat

Pulau Papua atau Irian Jaya terbagi dalam dua provinsi yaitu provinsi Papua dan Papua Barat. Mungkin tidak beda jauh karena sebelumnya di wilayah Papua ini hanya terdapat satu provinsi saja.
          Provinsi Papua Barat adalah Irian Jaya Barat adalah salah satu provinsi di negara Indonesia yang lokasinya terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya Papaua Barat adalah Manokwari.

Budaya Papua Barat Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Barat
Perempuan senang sekali memakai tas. Termasuk mungkin ibu dan saudari perempuanmu. Perempuan Papua, khususnya Papua Barat memiliki tas tradisional bernama Noken yang merupakan perlambangan atau simbol dari kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan
             Noken adalah kantong atau tas yang terbuat dari kulit kayu. Biasanya tas ini digantung di kepala atau leher perempuan Papua untuk membawa hasil bumi, anak babi, bahkan menggendong bayi. Selain banyaknya bawaan yang bisa dikalungkan, beberapa perempuan bahkan menggantungkan lebih dari satu noken di lehernya. Biasanya noken ini disusun bertingkat di atas punggung supaya tidak saling tumpuk dan berat.
Hal lain yang menarik dari tas tradisional ini adalah bahwa hanya perempuan Papua yang boleh membuat noken. Perempuan Papua yang belum bisa menjalin noken bahkan sering dianggap belum dewasa dan belum layak menikah. Kenapa laki-laki tidak boleh membuat noken? Karena seperti yang sudah dikatakan di awal, noken adalah simbol sumber kesuburan kandungan seorang perempuan.
Berbagai suku di Papua dan Papua Barat menyebut noken dengan berbagai nama. Kayu yang digunakan sebagai bahan baku juga berbeda-beda. Ada kulit kayu pohon Manduam, pohon Nawa bahkan anggrek hutan. Noken dari bahan anggrek ini terkenal di Paniai dan nilainya sangat tinggi, bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar