Nama : edwina carolin pietersz
Kelas : 1KA24
NPM : 12110254
Hubungan Cinta Kasih dan Sayang Antara Orang Tua dan Anak
Berbeda dengan hubungan antara pria wanita, rasa sayang antara anak dan orang tua tidak memerlukan rasa suka karna sejatinya aktualisasi suka sudah ada sejak bayi lahir. Demikian juga aktualisasi sayang, kasih dan cinta sudah ada semenjak si bayi lahir. Hal tersebut terjadi spontan berdasarkan naluri yang tidak dipelajari. Tidak juga tergantung pada situasi dan nasib tertentu . Secara umum hubungan cinta antara orang tua dan anak dalam prosesnya berlangsung sepihak yaitu si orang tua memberikan cintanya secara aktif dan si anak menerimanya secara pasif.
Yang membedakan antara cinta pria wanita dengan orang tua dan anak adalah motif dan tujuannya. Antara orang tua dan anak hubungan cinta bersifat tidak memiliki dan suatu saat mereka merelakan anak mereka dicintai orang lain berdasarkan cinta pria wanita. Sedangkan hubungan cinta pria wanita, bersifat memiliki dimana mereka adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan tidak satupun phak ke tiga yang dapat mengklaim kepemilikan sah hubungan suami istri.
Hubungan Cinta dan Kasih Sayang Antara Manusia dan Tuhan
Hubungan cinta dan kasih sayang antara manusia dan Tuhan sering diistilahkan dengan spiritualisme. Dimana spiritualisme adalah suatu paham pengkultusan kepada Sang Pencipta yang diaktualisasikan dengan pemujaan dalam berbagai bentuk sesuai dengan situasi kultural suatu sistem kemasyarakatan. Kecintaan kepada Tuhan adalah wujud dari rasa terimakasih yang kepadanya atas jasanya yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya.
Bentuk ungkapan terimakasih tersebut sangat beragam dari ungkapan yang bersifat primitif hingga logis dan cerdas. Masyarakat primitif yang sedang dalam pencarian akan keberadaan Tuhan mewujudkan keyakinan mereka dengan cara menyembah batu, pohon dan benda maupun tempat yag dianggap keramat lainnya. Sedangkan wujud masyarakat peralihan adalah dengan mewujudkan rasa terimakasih mereka dengan berdoa langsung kahadapannya dengan menggunakan berbagai sarana terbaik yang mereka miliki. Salah satu wujud cinta adalah pengorbanan, maka pengorbanan yang terbaiklah yang dilaksanakan untuk mengungkapkan terimakasih kita kehadapannya. Terdapat beberapa aliran yang sengaja bunuh diri lantaran ingin mengungkapkan rasa cinta mereka kehadapan Tuhan.
Dengan semakin berkembangnya zaman dan moderenitas tak dapat dihindari sementara wujud cinta kehadapan-Nya adalah mutlak dan absolut, maka wujud cintapun berubah menjadi lebih logis. Kenapa logis karna moderenitas tak terlepas dari unsur ilmiah dan logis. Memang sejatinya terdapat unsur cinta yang berupa insting yang kadang berada di luar nalar. Atau dikatakan cinta buta. Tapi dari sekian banyaknya manusia di muka bumi ini hanya sebagian kecil sekali yang membabi buta mengungkapkan cintanya kehadapan-Nya. Berhubungan dengan hal tersebut wujud terimakasih kehadapan-Nya bergeser dari pemujaan berlebihan ke arah kegiatan produktif yang mendukung pelestarian spesies manusia di muka bumi ini. Seperti kegiatan pendidikan, peduli lingkungan hidup, gerakan peduli sesama berupa kegiatan bakti sosial, belajar dengan tekun, bekerja untuk kesejahteraan keluarga, menjadi peminpin yang dicintai rakyatnya, melaksanakan proses pembangunan bangsa berkelanjutan, pembinaan aspek moral yang berkelanjutan, membina hubungan baik antar suku, golongan, agama dan negara, melakukan penelitian ilmiah pada berbagai disiplin ilmu, menerapkan teknologi tepat guna dalam mengeksplorasi alam baik di bumi maupun di ruang angkasa dengan tujuan agar spesies manusia tetap eksis di muka bumi ini.
Uraian di atas sesuai dengan ajaran Hindu dalam kerangka mencari, merindukan dan mencintai Tuhan yang dinyatakan dalam berbagai jalan yaitu Bakti Marga, Karma Marga, Jenana Marga dan Yoga Marga. Sesungguhnya filosofis Hindu sudah sadar betul akan tingkatan peradaban budaya manusia dari zaman ke zaman. Kenapa Bakti Marga di tulis paling awal ? Karna memang kegiatan bakti marga adalah kegiatan mengungkapkan rasa cinta kepadanya dengan bakti. Pelaksanaan riilnya sebenarnya sudah kita laksanakan secara rutin terutama untuk umat Hindu. Ke dua ditulis Karma Marga karna sarana lain untuk mengungkapkan rasa cinta adalah berbuat sesuatu yang baik demi kesejahteraan, ketentraman dan kedamaian umat manusia. Jenana Marga pada urutan ketiga adalah untuk mengantisipasi kekritisan umat manusia dalam melakukan pencarian dalam usaha mencintai Tuhan. Dimana manusia dibekali akal sehat untu mencari sendiri kebenaran itu. Sehingga dengan demikian apakah kita salah untuk mengkritisi ? Apakah salah kita sebagai mahluk Tuhan dalam usaha kita untuk mencari kebenaran dalam usaha mencintainya mencari ilmu, belajar menggunakan akal sehat ? Hendaknya ini perlu menjadi renungan kita bersama, apakah kebebasan berfikir di ranah sosial saat ini sudah demikian ? Yang terakhir adalah Yoga Marga pada urutan ketiga adalah untuk mengantisipasi kekritisan umat manusia dalam melakukan pencarian dalam usaha mencintai Tuhan. Dimana manusia dibekali akal sehat untu mencari sendiri kebenaran itu. Sehingga dengan demikian apakah kita salah untuk mengkritisi ? Apakah salah kita sebagai mahluk Tuhan dalam usaha kita untuk mencari kebenaran dalam usaha mencintainya mencari ilmu, belajar menggunakan akal sehat ? Hendaknya ini perlu menjadi renungan kita bersama, apakah kebebasan berfikir di ranah sosial saat ini sudah demikian ? Yang terakhir adalah Yoga Marga yaitu suatu tataran tertinggi dalam usaha mencintai Tuhan yang dapat dicapai dengan konsentrasi penuh, menyatukan fikiran mendekat kepadanya. Tahapan terakhir ini adalah yang paling sulit dan menurut sejarah katanya pernah dilakukan oleh beberapa wiku zaman dulu. Mengapa saat ini jarang ada rohaniawan yang berani mengklaim sudah melakukan penyatuan dengan Tuhan melalui jalan Yoga Marga ?
Sumber : Teacher Creative Corner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar