Mengapa
saya memilih judul ini ? karena dibalik judul ini, ada sebuah cerita yang
terselip didalamnya tentang diri saya sendiri.
Nama
saya Edwina Carolin Pietersz, yang biasa dipanggil wina. Saya anak pertama dari
tiga bersaudara. Saya anak dari seorang ayah bernama Edwin Pietersz dan seorang
ibu yang bernama Artini. Dan adik-adik saya yang bernama Edwita Christina
Pietersz serta Entino Salmo Pietersz. Ayah seorang pekerja keras, dan ia tidak
mengenal waktu, umur dan resiko pekerjaannya. Mobil dan pesawat menjadi
transportasi untuk mencari nafkah, dan ibu saya seorang ibu rumah tangga yang
tak pernah kenal lelah untuk mengurus kami semua. Adik-adikku sudah menjalani
pendidikan perguruan tinggi, jarak umur kami berbeda satu tahun.
Saya
seorang wanita yang berumur 21 tahun, lahir tanggal 11 Februari 1992 di
Jakarta. Saya seorang mahasiswi dari Universitas Gunadarma waktu TK saya di TK
saint Elizabeth, lalu saat SD saya di Kasih Ananda dan saya sempat pindah
sekolah karena keadaan keuangan orang tua saya ke SDN Pejuang VII, lalu SMP
saya di SMP Cindera Mata, dan SMA saya di SMAN 10. Hingga saat ini saya
menjalani pendidikan di Universitas Gunadarma.
Sewaktu aku kecil, aku merupakan
anak yang bandel, iseng, dan suka berkelahi dengan teman sepantar ku. Saat aku
TK, aku selalu ingin menjadi nomor satu atau yang terbaik. Memang itu
kenyataannya. Pernah satu ketika saat saya dan teman-teman saya sedang menyusun
puzzle bersama, saya ingin menjadi yang tercepat pada penyusunan puzzle
tersebut. Saat saya ingin memberikan puzzle yang telah saya susun kepada ibu
guru, teman saya menyelaknya. Lalu saya sangat kesal, akhirnya diam-diam saya
mengambil puzzle teman saya ketika teman saya sedang terlena pandangan matanya
dan saya sembunyikan puzzlenya tersebut. Kenapa saya sembunyikan puzzle
tersebut karena pada saat ini kami harus
memengan puzzle kami masing-masing. Sehingga kita ibu guru meminta puzzlenya,
puzzle teman saya tidak ada dan ia pun akan dimarahi oleh ibu guru. Pengalaman
lainnya ketika saya masih TK adalah, saya suka menjahillin teman-teman saya, di
TK saya ada ayunan yang di putar-putar dan saya mengajak teman saya untuk
mainan di ayunan tersebut, tetapi saya tidak menaikkin ayunan tersebut saya
hanya membantu memutarnya saja, ketika teman saya sudah naik, lalu ayunan itu
saya putarkan pertama-tama secara perlahan-lahan. Tetapi beberapa saat kemudian
saya putarkan ayunan tersebut dengan sekencang mungkin, hingga teman-teman saya
menanggis ketakutan dan mual-mual setelah berhenti bermain. Lalu, saya dimarahi
ibu guru saya dan orang tua saya pun dipanggil.
Pengalaman saya saat TK tidak
semuanya buruk, ada hal positifnya juga. Saya pernah mengikuti lomba menari
ballet, mewarnai, bahasa inggris dan mewarnai tingkat nasional sekodya dan saya
memenaginya. Saya pun sangat senang sekali, dan saya pernah menjadi polwan
cilik yang dipilih oleh guru TK saya. Saya pun mendatangi langsung polsek yang
ada di daerah dekat rumah saya (Harapan
Indah, Bekasi), saya melihat apa saja yang ada di dalam sana. Itu juga pengalam
menarik untuk saya.
Saat saya beranjak SD, saya mulai
disuruh belajar mandiri oleh kedua orang tua saya. Saya mempunyai ibu tiri, dan
saat saya SD saya tinggal di rumah ibu tiri saya. Yang kebanyakan orang bilang
bahwa ibu tiri itu sangat kejam tapi kenyataannya tidak pada saya, mungkin ada
sebagaian ibu tiri yang seperti itu tapi tidak semuanya. Kenapa saya bisa
tinggal di rumah ibu tiri saya ? karena saat TK saya anak yang sangat nakal,
rewel dan manja. Pada akhirnya, ibu dan papa saya mengusulkan agar saya tinggal
di rumah ibu tiri saya, dan tentunya saya harus menuruti kata mereka. Saya
bersekolah di SD. Kasih Ananda. Hari pertama saya sekolah dan tinggal disana,
saya sangat bersemangat hingga pada pagi harinya saya bangun pagi-pagi sekali
dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Saya pun menunggu di luar rumah untuk
menunggu jemputan saya, tetapi jemputan saya tak kunjung datang juga (entah
saya yang terlalu semangat pada pagi itu). Setelah menunggu sekitar 1 jam
lebih, akhirnya jemputan saya datang juga dan saya sangat senang karena saya
akan bertemu dengan teman baru saya, sekolah baru saya dan suasana yang baru
untuk saya. Saat setiba disekolah baru saya, saya mulai berkenal dengan mereka
tak malu-malu saya bisa beradaptasi dengan mereka. Tetapi, saya sempat
kesulitan dengan pelajaran yang ada di sekolah saya, walaupun masih SD
pelajarannya sangat sulit untuk saya dan tiada hari tanpa Pekerjaan Rumah (PR)
yang diberikan oleh guru-guru saya. Tetapi, ayah saya tetap memberikan yang
terbaik untuk saya.
Pada suatu ketika, saat krisis
moneter ayahku mulai mengalami kebangkrutan dengan bisnisnya. Dan akhirnya
ayahku memutuskan untuk memindahkan ku ke selokah negeri yang berada tak jauh
dari rumah ku, yaitu SDN. Pejuang VII. Pada saat itu merasakan hal yang berbeda
dengan teman-teman ku yang saat ini, mereka berbeda dengan teman ku yang
sebelumnya. Dengan fasilitas sekolah yang ada, aku tetap belajar untuk
mendapatkan ilmu. Memang aku merasakan perbedaan yang jauh saat mengalami
pendidikan saat ini, tapi bagiku tak masalah yang terpenting ayah ku masih bisa
memberikan nafkah dan bisa menyekolahkan kami. Seiring dengan berjalannya
waktu, aku bisa beradaptasi dengan teman-temanku, bahkan aku menjadi anak yang
sangat tomboi sekali pada masa ini. Aku sering bermain dengan teman-teman ku
yang lelaki, aku suka memanjat pohon (yang sebagian teman peremouan ku tidak
bisa memanjatnya), aku bermain di tempat yang kotor (got) untuk mencari ikan
yang kecil-kecil dan aku suka berkelahi dengan anak lelaki yang lainnya.
Aku mulai beranjak remaja, aku mulai
mengalami perubahan pada diriku semenjak aku SMP. Yang tadinya aku tomboy
sekarang aku menjadi feminim. Masa SMP ini merupakan masa yang aku sukai,
karena menurutku ini dimana kita mencari tahu tentang jati diriku yang mulai
dibentuk dan semakin banyak hal yang aku tahu. Saat SMP aku pernah menjadi
anggota KIR (Karya Ilmiah Remaja), aku mengikuti Paduan Suara, Bermain Musik,
menjadi pemimpin saat memulai ibadah dan menjadi Pemimpin Upacara Bendera
(untuk pertama kalinya buat ku dan pertama kalinya juga perempuan yang menjadi
pemimpin upacara bendera). Dan semuanya itu bukan aku yang memilih atau
mengajukan diri, tetapi aku yang dipilih oleh guru-guru ku. Banyak hal yang ku
temui saat SMP, juga tak kalah dengan prestasi ku yang terus meningkat saat
SMP. Itu semua berkat bantuan teman-teman ku yang membuat aku harus bisa lebih
dan lebih dari mereka, karena teman-teman ku yang menginspirasikan aku.
Teman-teman yang tak akan ku lupakan, disini aku mulai mengerti arti dari sebuah
persahabatan.
SMA adalah yang menurut ku aku
sangat tidak menyukainya, yang pertama aku disuruh orang tua ku untuk masuk ke
SMA Negeri dan yang berarti aku harus berpisah dengan teman-teman ku, yang
kedua adalah SMA Negeri yang dipilih orang tuaku itu adalah SMA yang tidak aku
sukai atau bukan favorit buat aku. Menurut mereka SMA Negeri itu adalah SMA
dimana para muridnya adalah orang yang pintar. Padahal belum tentu menurut ku,
bisa saja itu keberuntungan saja. Akhirnya aku turutin lagi apa perkataan kedua
orang tua ku, dan akhirnya aku diterima ke SMA negeri dengan peringkat ke-12
dari 450 siswa/siswi orang tua ku sangat senang melihat itu. Saat SMA ini juga
masa peralihan untuk aku, karena aku diberikan tanggung jawab yang lebih besar
lagi terhadap pendidikan aku dan untuk masa depan ku juga. Disini aku juga
menemukan seorang teman yang baik untukku, teman-teman yang selalu ada untukku.
Pengalaman-pengalaman yang tak akan terlupakan untukku, baik suka maupun duka.
Banyak pelajaran dari masa SMA, masa saat disakiti, masa saat suka, masa dimana
menjadi contoh untuk yang lain dan lain-lainnya masih banyak. Banyak hal yang
saya lakukan dimasa SMA, seperti mengikuti eksul Pramuka, Paduan Suara, dan
Marching Band bahkan saya sempat dipilih untuk mengikuti Theater untuk
pertunjukan perpisahan kakak kelas saya dan menari daerah dari daerah aceh.
Bahkan saya pernah mengikuti casting dari SMA saya untuk bermain film, dan saya
pun di telephone dari pihak manajemennya bahwa saya lulus casting, dan saya
serta kedua orang tua saya disuruh datang untuk menemui sutradaranya. Kedua
orang tua sudah sempat ketemu dengan sutradaranya dan kedua orang tua sudah
setuju, tetapi karena larangan dari kakak tiri saya yang tidak boleh untuk saya
ikut menjadi pemain sinetron dengan alasan takut pelajaran saya terganggu
akhirnya kedua orang tua saya membatalkan perjanjian kontrak tersebut. Saya pun
merasa kecewa, kenapa saya tidak diberikan kesempatan itu ? padahal saya sangat
senang dibidang seni, dan saya juga mempunyai bakat dibidang drama. Hati saya
pun saat itu benar-benar kecewa sekali, tapi apa boleh buat mungkin ada rencana
yang lebih baik lagi untuk saya (pikir saya begitu). Setelah SMA, tiba waktunya
untuk saya masuk ke dunia Perkuliahan dan saya menjadi seorang Mahasiswa.
Saat itu saya sangat binggung untuk
menentukkan saya akan menjadi apa nantinya, saya mempunyai cita-cita dari kecil
ingin menjadi seorang dokter yang bisa menemukan obat untuk penyakit HIV /
AIDS. Kenapa saya memilihi itu ? karena saya sering dengar dari guru saya,
bahwa penyakit itu adalah penyakit yang paling mematikan di dunia, dan belum
ada orang yang menemukan obatnya untuk penyembuhan penyakit itu. Tapi saya berpikir,
kuliah dibidang kedokteran itu sangatlah mahal dan membutuhkan biaya yang
sangat besar sekali. Disini bukan orang tua saya yang sudah tua tetapi masih
semangat bekerja untuk memberikan yang terbaik buat kami. Dan saya berpikir
untuk adik-adik saya, bagaimana dengan adik-adik saya nanti jika saya mengambil
kuliah kedokteran ? akhirnya saya memutuskan untuk mencari kuliah dengan
jurusan yang lain, tetapi yang kedepannya akan sangat banyak orang yang
membutuhkannya. Terlintas dari kata-kata itu, saya berpikir bahwa saat ini
setiap orang sangat membutuhkan sebuah informasi. Dan saya mencari tahu kuliah
apa yang berkaitan dengan informasi itu ? akhirnya saya mendapatkan pendapat
dari teman-teman saya, kakak sepupu saya dan kedua orang tua saya yaitu dunia
IT (Teknologi Informasi). Jurusan yang saya inginkan sudah saya dapatkan,
sekarang saya mencari universitas yang terbaik untuk saya. Saya pernah
mendaftar di Universitas Negeri yang ternama, tetapi sayang sekali saya gagal
dalam mengikuti tesnya dan saya sangat mengecewakan kedua orang tua saya yang
telah mempercayai saya akan bisa masuk ke Universitas itu. Terus saya
mendapatkan banyak sekali tawaran beasiswa baik dari Negeri yang telah gagal
saya ikuti tes tersebut, dari pemerintahan, dan swasta semua tidak ada yang
saya terima. Hingga akhirnya saya mendapatkan beasiswa dari gunadarma, dan saya
mencari tahu tentang informasi kampus ini. Ternyata menurut informasi yang saya
dapatkan, bahwa Universitas ini memiliki dunia informasi yang sangat bagus. Dan
saya pun sangat tertarik, akhirnya saya memutuskan untuk mengabil beasiswa dari
Universitas Gunadarma.
Tidak terasa sudah enam semester
saya jalani, banyak keluh kesah saat pertama kali saya mengikuti kuliah
dikampus ini. Karena pas saya kuliah, banyak hal yang saya tidak ketahui
tentang jurusan saya (Sistem Informasi). Dengan seiring berjalannya waktu,
setiap hari saya belajar dan terus belajar untuk dapat memahami dan mengerti
tentang ilmu ini. Ya. Disinilah saya banyak belajar. Motivasi saya saat kuliah
adalah mendapatkan IPK yang tertinggi dan tetap harus stabil, bukan itu saja
yang saya inginkan tetapi yang terpenting saya bisa mendapatkan ilmu dari apa
yang telah saya pelajari dan kelak saya bisa pergunakan diluar sana agar saya
tidak memalukan diri saya, kedua orang tua saya, dan almamater saya tentunya.
Tuhan mempunyai rencana atas semua yang
kita jalani saat ini, dan cara-Nya sendiri untuk menunjukkan kebesaran-Nya.
Tuhan selalu memberikan hal-hal yang tidak dimengerti oleh kita, yang terkadang
menurut kita, kita tidak mampu untuk menjalaninya. Tetapi dibalik semua itu dan
dengan kesabaran yang kita miliki, tuhan pasti punya alasan dan rencana yang
indah untuk kita nanti. Amin J
Motto dalam hidup saya adalah
lakukanlah yang terbaik untuk siapapun selama kita masih diberikan kesempatan
untuk memberikan yang terbaik kepada sesama kita (manusia), dan jangalah
membuat hidupmu tidak berguna untuk orang lain tetapi buatlah hidupmu agar
berguna untuk semua orang sampai kapan pun itu hingga sekalipun kamu telah
tiada, dan berilah rezekimu sebanyak mungkin kepada mereka yang membutuhkan
karena rezekimu tak akan pernah berhenti hingga engkau telah meningkalkan dunia
ini.
Nama : Edwina Carolin Pietersz
NPM : 12110254
Kelas : 3KA27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar