Prinsip Usability adalah prinsip
penggunaan dari sebuah sistem oleh sistem lain yang lebih kompleks
Apa hubungannya prinsip usability
ini dengan Interaksi Manusia & Komputer ? Saya akan coba sedikit membahas
tentang hal itu.
Prinsip Usability terbagi atas :
- Human Abilities
- Human Capabilities
- Memory
- Process
- Observations
- Problem Solving
1. Human
Ability adalah suatu kemampuan manusia
untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya.
Memiliki 2 perbedaan yaitu:
HUMAN ABILITIES BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
HUMAN ABILITIES BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat
2. Human
Capabilities Pengertiannya hampir sama dengan
Human Ability tetapi Human Capabilities lebih mengarah ke anggota Penginderaan
/ Panca indra (Mata, Telinga, Peraba) pada manusia itu sendiri.
MATA (penglihatan)
Mata adalah mekanisme untuk menerima cahaya dan
mentransformasikannya menjadi energi listrik. Penglihatan manusia merupakan hal
yang kompleks dengan batasan fisik dan persepsi dan menjadi sumber utama
informasi.
TELINGA (pendengaran)
Telinga adalah suatu panca indera yang digunakan untuk
mendengar. Proses mendengat diawali dengan adanya getaran di udara atau dikenal
sebagai gelombang suara. Telinga menerima gelombang ini dan mentransmisikannya
ke system syaraf auditory melalui berbagai tahap.
Suara memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suaraTelinga manusia dapat mendengar frekuensi 20 Hz hingga 15 KHz.
- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suaraTelinga manusia dapat mendengar frekuensi 20 Hz hingga 15 KHz.
PERABA (Touch)
Peraba (touch/haptic
perception) memungkinkan kita memperoleh informasi mengenai lingkungan
sekitar kita. Dari perabaan, kita dapat mengetahui apakah sesuatu itu panas
atau dingin.
Kulit memiliki tiga jenis sensor
penerima (sensory receptor), yaitu :
-Thermoceptor yang merespon panas / dingin
-Nociceptor yang merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
-Mechanoceptor yang merespon pada tekanan.
-Thermoceptor yang merespon panas / dingin
-Nociceptor yang merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
-Mechanoceptor yang merespon pada tekanan.
Mechanoceptor terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan
responnya terhaap perbedaan tekanan, yaitu:
-Rapidly
adapting mechanoceptor merespon pada tekanan yang diberikan dengan
cepat.
-Slowly adapting mechanoceptor merespon pada tekanan yang
diberikan secara kontinyu.
Meskipun seluruh tubuh manusia memiliki receptor, namun
pada beberapa bagian memiliki sensitivitas yang lebih dibandingkan yang lain.
Aspek lain dari indera perabaan adalah kinesthesis, yaitu kesadaran terhadap
posisi tubuh dan alat gerak yang bergantung pada jumlah receptor pada
persendian. Terdapat tiga jenis kinesthesis, yaitu:
-Rapidly
adapting yang merespon saat alat gerak bergerak kea rah tertentu
-Slowly adapting
yang merespon gerakan dan posisi statis, dan
-Positional
receptor yang hanya merespon pada keadaan statis.
3. Memori
Sebagian
besar aktivitas manusia bergantung pada memori. Selain menyimpan paengetahuan
faktual, memori manusia juha menyimpan pengetahuan procedural.pengetahuan
tersebut melakukan aktivitas secara berulang, menggunakan bahasa, menggunakan
informasi yang kita terima dari indera, serta memberikan identitas pada manusia
dengan menyimpan informasi mengenai pengalaman masa lalu. Terdapat tiga jenis
memori atau fungsi memori:
- Memori Sensor
- Memori Jangka Pendek (STM)
- Memori Jangka Panjang (LTM)
MEMORI SENSOR
Memori sensor bekerja sebagai
buffer yang menampung masukan yang diterima dari panca indera manusia.memori
sensor terdiri dari:
-Memori iconic untuk
indera visual
-Memori echoic
untuk indera aural/auditory, dan
-Memori haptic
untuk indera peraba.
MEMORI JANGKA PENDEK (STM)
Memori jangka pendek atau
disebut sebagai memori kerja mentimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu
yang singkat / sementara pada saat kita sedang melakukan suatu pekerjaan.
Memori jangka pendek dapat diakses dengan cepat, namun
berkurang secara cepat pula. Memori ini juga memiliki kapasitas yang terbatas.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur kapasitas memori jangka
pendek:
-Berdasarkan panjang suatu deret (sequence) yang dapat
diingat secara terurut.
-Berdasarkan kemampuan mengingat kembali item-item secara
acak.
MEMORI JANGKA PANJANG (LTM)
Memori jangka panjang merupakan sumber daya penyimpanan
utama yang menyimpan informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen /
pengalaman, aturan-aturan prosedur tingkah laku, dan sebagainya atau bisa
dikatakan menyimpan semu hal yang kita ketahui. Kapasitasnya lebih besar, waktu
akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis memori jangka panjang:
-Memori episodic,
menggambarkan karakteristik memori yang menyimpan “data” kejadian atau
pengalaman dalam bentuk serial menurut waktu
-Memori semantic adalah
bentuk memori yang menyimpan record-rekord fakta, konsep, keahlian (skill).
Pemrosesan Memori Jangka Panjang
·
Aktivitas :
- Menyimpan atau mengingat
informasi
- Menghilangkan atau melupakan
informasi
- Memanggil kembali informasi
·
Tersimpan karena pengulangan (rehearsal)
·
Ebbinghaus → jumlah yang dipelajari berbanding
lurus dengan waktu mempelajarinya = total time hypothesis
·
Proses
melupakan informasi : decay → karena sudah lama berada di LTM
sehingga lambat laun akan terlupakan + interference → karena adanya
informasi baru yang lama terlupakan.
·
Proses
memanggil kembali informasi : recall → memanggil kembali secara
langsung informasi + recognition → presentasi sejumlah pengetahuan
(knowledge) yang terkait sebagai petunjuk.
4. OBSERVASI
- Orang lebih fokus untuk menyelesaikan masalah, tidak untuk belajar menggunakan suatu sistem secara efektif.
- Orang menggunakan perbandingan jika tidak ada penyelesaian.
- Orang lebih kepada heuristic daripada algorithmic
- Lebih mencoba coba-coba daripada pemikiran matang
- Orang lebih memilih sub-strategi untuk masalah yang tidak terlalu penting.
- Orang belajar strategi lebih baik dengan latihan
PROBLEM SOLVING
Jika penalaran merupakan mekanisme untuk menarik
kesimpulan atau informasi baru dari hal yang sudah diketahui, maka penyelesaian
masalah merupakan proses menemukan solusi suatu tugas dengan menggunakan
pengetahuan yang dimiliki. Penyelesaian masalah pada manusia dikarakteristikkan
oleh kemampuan mengadaptasikan informasi dengan situasi yang baru. Terdapat
beberapa pandangan mengenai cara manusia menyelesaikan masalah. Gestalt memandang
bahwa proses pemecahan masalah melibatka penggunaan pengetahuan dan proses
mantal (insight). Teori problem space melihat bahwa pikiran manusia adalah
proses informasi yang terbatas.
Sumber : Buku Interaksi Manusia dan Komputer Pemerbit GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar