Nama : Edwina Carolin Pietersz
Kelas : 3 KA 27
NPM : 12110254
Menengok Bahasa Alay
Awal Mula
Bahasa ALAY
Bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada
program SMS (Short Message Service) atau pesan singkat dari layanan
operator yang mengenakan tarif per karakter ataupun per SMS yang berfungsi
untuk menghemat biaya.
Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng, apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial. Dan sekarang penerapan Bahasa Alay sudah diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh dari yang dimaksud.
Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng, apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial. Dan sekarang penerapan Bahasa Alay sudah diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh dari yang dimaksud.
Pengertian Alay
Arti alay, pengertian alay, defini
alay menurut para ahli – Setelah dulu posting artikel mengenai ciri-ciri alay
dan tingkatan-tingkatan alay melalui tulisan, kali ini saya akan membahas
pengertian alay. Apa itu Alay ? Ada yang bilang Alay adalah
singkatan dari “anak layangan”, yang diartikan sebagai anak kampung, kampungan
atau norak. Sebagian lain menyebutnya “anak lebay” yang suka berlebihan dan sok
eksis.
Bagaimana
ciri-ciri bahasa yang dikategorikan dalam bahasa bentuk Alay? Apa dampak
positif (negatif) yang ditimbulkan dari penggunaan bahasa Alay tersebut?. Dari
data yang penulis dapat ciri-ciri bahasa Alay, antara lain:
1. Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh:
“t3m4n, b350k k1t4 p3r91 yuuk”.
2.
Kapitalisasi yang sangat berantakkan. Contoh:”tEmAn, bEsOk kItA pErGi YuUuK”.
3. Menambahkan “x” atau “z” pada akhiran kata atau mengganti
beberapa huruf seperti “s” dengan dua huruf tersebut dan menyelipkan
huruf-huruf yang tidak perlu serta merusak EYD atau setidaknya bahasa yang
masih bisa dibaca. Mengganti huruf “s” dengan “c” sehingga seperti balita
berbicara. Contoh: “nanti Aq xmx kamyu deeech”, “xory ya, becok aQ gx bica ikut”.
Contoh-contoh
yang telah disebutkan di atas baru sedikit, ini artinya masih banyak lagi
kata-kata yang termaksud di dalamnya. Penggunaan bahasa Alay memiliki dampak
yang positif dan negatife. Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay
adalah remaja menjadi lebih creative. Terlepas dari menganggu atau tidaknya
bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi
bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat
dan komunikan yang tepat juga.
Dampak – Dampak Bahasa Alay :
·
Dampak Negative
Dampak negative pada
penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan
untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika
pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan
bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis.
Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan
bahasa Alay. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan
menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi.
Dampak negatif lainnya, bahasa Alay
dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud
di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Alay
tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan
waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
·
Dampak positifnya :
Dengan digunakannya bahasa
Alay adalah remaja menjadi lebih creative. Terlepas dari
menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap
perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai
pada situasi, tepat, media dan komunikan yang tepat juga.
Ada juga yang mengatakan
bahwa bahasa Alay itu adalah seni. Dengan
mengkombinasikan antara huruf dan angka, setidaknya membuat orang lain untuk
lebih mencermati bahwa kombinasi itu bisa di baca. Atau mungkin juga bisa jadi
sebuah simbol atau kode rahasia.
Beberapa Contoh Bahasa Alay lainnya :
Gue : W, Wa, Q, Qu, G
Lo : U
Rumah : Humz, Hozz
Aja : Ja, Ajj
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum
Cape : Cppe, Cpeg
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckepp
Keren : Krenz, Krent
Kurang : Krang, Krank
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw
Chat : C8
Tempat : T4
Sempat : S4
Telepon : Tilp
Ini : Iniyh, Nc
Lo : U
Rumah : Humz, Hozz
Aja : Ja, Ajj
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum
Cape : Cppe, Cpeg
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckepp
Keren : Krenz, Krent
Kurang : Krang, Krank
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw
Chat : C8
Tempat : T4
Sempat : S4
Telepon : Tilp
Ini : Iniyh, Nc
Kesimpulan :
Bahasa
Alay secara langsung maupun tidak, telah mengubah masyarakat Indonesia
untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebaiknya
bahasa Alay dipergunakan pada situasi yang tidak formal seperti ketika kita
sedang berbicara dengan teman. Atau pada komunitas yang mengerti dengan sandi
bahasa Alay tersebut. Kita boleh menggunakannya, akan tetapi jangan sampai
menghilangkan budaya berbahasa Indonesia.
Sumber : http://bahasa.kompasiana.com/2010/10/28/sumpah-pemuda-dan-bahasa-alay/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar